Kelahiran buah hati memang memberi euforia tersendiri. Sebagai orang tua, kamu pasti telah menyiapkan berbagai hal untuk menyambutnya, mulai dari pakaian, perlengkapan mandi, tempat tidur, dan lain sebagainya. Akan tetapi, di tengah semangat persiapan ini, jangan sampai lupa untuk melaksanakan acara tasyakuran aqiqah, ya. Nah, apa saja yang harus dipersiapkan? Yuk, simak artikel ini! Apa Itu Tasyakuran?Makna dan Perintah Aqiqah dalam Islam Bolehkah Berutang untuk Aqiqah?Ide Susunan Acara Tasyakuran Aqiqah 1. Pembukaan2. Pembacaan ayat suci Alquran3. Sambutan4. Pencukuran rambut bayi5. Tausiyah6. Pembacaan doa7. PenutupHal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Syukuran Aqiqah 1. Kemampuan2. Syarat hewan aqiqah3. Proses penyembelihan Apa Itu Tasyakuran? Tasyakuran berasal dari bahasa Arab. Secara istilah, tasyakur adalah kegiatan bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT. Biasanya, tasyakuran dilakukan secara bersama-sama, seperti bersama kerabat, tetangga, dan teman-teman dekat. Oleh karena tasyakuran merupakan salah satu bentuk syukur, acara ini pun diisi dengan pengajian atau doa bersama. Secara budaya turun-temurun, tasyakuran juga dilengkapi dengan acara makan bersama. Ada banyak hal dan kesempatan seseorang melakukan tasyakuran. Kamu bisa membuat tasyakuran rumah baru, mendapat pekerjaan yang diinginkan, bahkan di hari kelahiran. Selain itu, tentu saja, aqiqah juga salah satu bentuk tasyakuran yang sebaiknya tak terlewat saat kamu melahirkan buah hati. Makna dan Perintah Aqiqah dalam Islam Pada dasarnya aqiqah adalah salah satu bentuk dan cara bersyukur kepada Allah SWT atas kelahiran bayi. Dari segi bahasa, aqiqah berasal dari bahasa Arab al-qa’tu yang berarti memotong. Sementara itu dari segi istilah, aqiqah dimaknai sebagai kegiatan menyembelih hewan ternak pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Di masyarakat Indonesia sendiri, sebagian kelompok menganggap bahwa aqiqah adalah sebuah kewajiban. Mereka bahkan rela berutang untuk menunaikan acara tasyakuran aqiqah. Namun, sebagian lainnya menganggap bahwa aqiqah bukanlah sebuah kewajiban. Lantas, bagaimana sebenarnya hukum aqiqah dalam Islam? Merujuk pada tafsir oleh sebagian besar ulama yang dinilai paling kuat, hukum aqiqah dalam Islam adalah sunah muakad. Artinya, ibadah ini tidaklah wajib, tetapi sangat disarankan untuk dilakukan dan diutamakan. Adapun salah satu hadis terkait aqiqah yang cukup kuat dikutip dari Kumparan adalah عَنْ Ø³ÙŽÙ…ÙØ±ÙŽØ©ÙŽ Ø¨Ù’Ù†Ù Ø¬Ùنْدَب٠اَنَ٠رَسÙوْلَ الله٠ص قَالَ ÙƒÙÙ„Ù٠غÙلاَم٠رَهÙيْنَةٌ Ø¨ÙØ¹ÙŽÙ‚ÙيْقَتÙÙ‡Ù ØªÙØ°Ù’بَØÙ عَنْه٠يَوْمَ Ø³ÙŽØ§Ø¨ÙØ¹ÙÙ‡Ù ÙˆÙŽ ÙŠÙØÙ’Ù„ÙŽÙ‚Ù ÙˆÙŽ ÙŠÙØ³ÙŽÙ…ÙŽÙÙ‰ Artinya “Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disemebelihkan pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberikan HR Abu Dawud Ada perbedaan mengenai jumlah hewan aqiqah untuk bayi laki-laki dan perempuan. Hewan aqiqah untuk bayi laki-laki adalah domba atau kambing sejumlah dua ekor, sedangkan hewan aqiqah untuk bayi perempuan adalah domba atau kambing sejumlah dua ekor. Bolehkah Berutang untuk Aqiqah? Aqiqah ditunaikan apabila seorang muslim mampu melakukannya dan dari harta ayah, bukan harta anak. Apabila seorang muslim tidak memiliki kemampuan untuk biaya aqiqah, maka tidak apa-apa tidak menunaikan aqiqah. Pasalnya, jika dia memaksakan diri untuk berutang padahal tidak ada kemampuan dan kepastian untuk melunasi utang tersebut, maka akan menjadi mudarat baik bagi dirinya sendiri maupun orang yang mengutanginya. Apabila seorang ayah tidak dapat mengaqiqahkan sang anak, anak tersebut nanti dapat menunaikan aqiqah untuk dirinya sendiri setelah baligh. Adapun syarat utamanya adalah anak tersebut sudah dewasa dan mampu melakukannya. Ide Susunan Acara Tasyakuran Aqiqah Sebetulnya tidak ada struktur pakem untuk melaksanakan acara tasyakuran aqiqah. Kamu bisa membuat rangkaian acara sendiri selama tidak berlebihan dan melanggar syariat. Akan tetapi sebagai referensi, berikut ide acara tasyakuran yang cukup lazim diselenggarakan. 1. Pembukaan Pembawa acara dapat memulai acara syukuran dengan mengajak undangan membaca basmalah bersama-sama. 2. Pembacaan ayat suci Alquran Siapa pun boleh membacakan ayat suci Alquran, tetapi yang paling afdal adalah Ayah dari bayi yang diaqiqah. Namun jika tidak, pembacaan ayat suci Alquran bisa dilakukan oleh qori. Adapun ayat yang kerap dilantunkan adalah Surat Luqman ayat 13-18. 3. Sambutan Sambutan yang paling utama adalah sambutan oleh Ayah dari bayi yang diaqiqah. Sambutan ini dapat berisi ucapan rasa syukur atas nikmat dan amanah yang diberikan Allah atas kelahiran buah hati sekaligus terima kasih pada para undangan yang telah hadir. 4. Pencukuran rambut bayi Ini adalah acara inti dari aqiqah. Pencukuran rambut bayi juga dibarengi dan doa serta pengesahan nama untuk bayi. Biasanya, para undangan juga ikut bersalawat dalam prosesi ini. 5. Tausiyah Jika memungkinkan, kamu bisa mengundang ustaz atau tokoh agama untuk menyampaikan tausiyah. 6. Pembacaan doa Sebelum mengakhiri acara, panjatkan doa bersama. Pembacaan doa biasanya juga dilakukan sekaligus oleh ustaz yang memberi tausiyah, tetapi juga bisa dari pembawa acara atau pihak lain yang mampu melakukannya. 7. Penutup Terakhir, pembawa acara menutup serangkaian proses acara tasyakuran aqiqah dengan bacaan hamdalah dan salam. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Syukuran Aqiqah Tasyakuran aqiqah tidak harus dilakukan secara mewah dan berlebihan. Bagaimanapun, ingat bahwa tujuan dari mengadakan acara ini adalah sebagai wujud syukur kepada Allah SWT dan bermaksud berbagi kebahagiaan dengan orang-orang sekitar. Adapun beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat akan melakukan aqiqah anak adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak semua muslim harus melakukan aqiqah. Jika kamu mampu, maka lakukanlah. Waktu paling afdal melakukan aqiqah adalah hari ketujuh. Meski begitu, kamu bisa juga mengaqiqahkan anak pada hari ke-14 atau ke-21. Tentunya, waktu penyelenggaraan aqiqah dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang tua. Jadi, tak masalah jika kamu baru mampu mengaqiqahkan anak lebih dari waktu yang disebutkan itu. 2. Syarat hewan aqiqah Di samping jumlah hewan aqiqah untuk bayi laki-laki dan perempuan, berikut beberapa ketentuan lain yang harus kamu ketahui dan penuhi saat memilih hewan aqiqah menurut Kumparan. Usia kambing minimal 1 tahun, sedangkan domba 6 bulan. Tidak catat dengan ketentuan yang dimaksud cacat adalah buta sebelah matanyasakit pincangsangat kurus hingga tidak punya sumsum tulangdiutamakan jantan, tetapi betina juga diperbolehkan 3. Proses penyembelihan Proses menyembelih hewan aqiqah juga perlu dipastikan sesuai syariat, seperti menghadap ke kiblatmembaca basmalahmembaca takbirmembaca salawat Nabimembaca doamenyembelih di leher atau pangkal lehertidak menyakiti hewan Menunaikan aqiqah adalah salah satu cara mengikuti sunah Rasulullah SAW. Tentunya, ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi agar tak sampai menyalahi syariat dan justru menimbulkan mudarat. Kalau kamu masih ragu dan punya beberapa hal untuk ditanyakan, tak perlu bingung harus bertanya pada siapa. Di aplikasi Hijra Bank, ada fitur Tanya Ahli di mana kamu bisa langsung mengajukan pertanyaanmu pada ustadz maupun ustadzah yang terpercaya. Segala pertanyaan dapat kamu ajukan secara privat, sehingga kerahasiaannya terjamin. Yuk, download aplikasinya dan langsung coba utarakan pertanyaan yang ada dalam benakmu!
Denganpilihan paket komplit dengan harga aqiqah termurah. Kami juga telah b. Tasyakuran: 1.650.000: 1.450.000: 150 Sate 40 Gule Belum ada dalil yang rinci tentang syarat aqiqah, oleh karena itu tim aqiqah maidah merangkumnya dari beberapa ulama. Sehingga diharapkan ibadah aqiqah sah dan memenuhi syarat dan aturan.– QURBAN dan AQIQAH merupakan dua jenis ibadah yang berkaitan dengan penyembelihan hewan ternak. Meski demikian, Qurban dan Aqiqah adalah dua ibadah yang berbeda. Perbedaan tersebut meliputi sembilan perkara, yakni; Definisi pengertiannya, tujuan disyariatkannya, jenis hewan yang sembelih, jumlah hewan yang disembelih, waktu penyembelihan, jumlah pelaksanaan yang disyariatkan, pemberian daging, wujud daging yang diberikan dan upah bagi orang yang menyembelih. Pengertian QurbanPengertian AqiqahPerbedaan Qurban dan AkikahPerbedaan Kurban dan Akikah dari Sisi Tujuan SyariatPerbedaan dari Jenis Hewan yang DisembelihPerbedaan dari Jumlah Hewan yang DisembelihPerbedaan Waktu PenyembelihanPerbedaan dari Jumlah PelaksanaanPerbedaan dari Pemberian DagingPerbedaan Wujud Daging yang DiberikanPerbedaan untuk Upah Penyembelih Pengertian Qurban Pengertian Qurban Qurban Secara bahasa berasal dari kata kurban yaitu qariba- yaqrabu- qurbanan wa wirbanan dikutip dari kamus Ibn Manzhur dan Munawir. Arti dari kata tersebut adalah dekat, maksudnya mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan mengerjakan perintah-Nya. Selain itu, kata qurban juga berkaitan dengan kata udhiyyah bentuk jamak dari kata dhahiyyah yang berasal dari kata dhaha waktu dhuha. Maknanya yaitu, sembelihan di waktu dhuha pada tanggal 10 sampai 13 bulan Dzulhijjah. Sedangkan menurut istilah, qurban memiliki makna menyembelih hewan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah pada Hari Raya Haji atau Idul Adha, yakni pada tanggal 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyriq setelahnya 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pengertian Aqiqah Pengertian Aqiqah Aqiqah secara bahasa memiliki arti memotong. Aqiqah berasal dari kata aqqa- yauqqu- aqqan. Menurut para ulama, istilah memotong memiliki makna beragam. Yakni memotong atau menyembelih hewan dan memotong rambut bayi yang lahir. Menurut Abu Ubaid, akikah berarti rambut atau bulu yang ada di kepala bayi. Sedangkan menurut istilah, aqiqah bermakna pemotongan/ penyembelihan hewan dalam rangka tasyakuran mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena kelahiran anak laki-laki maupun perempuan disertai dengan pemotongan rambut bayi tersebut. Lihat juga penjelasan Aqiqah lebih lengkap Aqiqah, Cara dan Anjuran yang disyari’atkan Perbedaan Qurban & Aqiqah Perbedaan Kurban dan Akikah dari Sisi Tujuan Syariat Dari sisi tujuan syariatnya, kurban dalam rangka memperingati pengorbanan Nabi Ibarahim as dan Nabi Ismail as. Seperti yang tercatat dalam Al-Quran, bahwa Allah SWT menguji Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putra kesayangannya Nabi Ismail as. Akhirnya, mereka menunjukkan kesabaran, keteguhan dan ketaatan yang sangat mulia. Hingga tiba saat Nabi Ismail hendak disembelih, Allah menggantinya dengan kehadiran domba putih besar yang langsung turun dari surga. Allah SWT berfirman, فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَQS. As-Shafaat 102 Artinya “Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar” QS. As-Shafaat 102. َصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْQS. Al-Kautsar 2 Artinya “Maka salatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah hewan kurban.” QS. Al-Kautsar 2. Sedangkan akikah dilaksanakan dalam rangka bersyukur atas kelahiran sang anak. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ مَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَةٌ وَقَالَ حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ وَقَتَادَةُ وَهِشَامٌ وَحَبِيبٌ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ سَلْمَانَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ غَيْرُ وَاحِدٍ عَنْ عَاصِمٍ وَهِشَامٍ عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ سِيرِينَ عَنْ الرَّبَابِ عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِّيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَوَاهُ يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ سَلْمَانَ قَوْلَهُ وَقَالَ أَصْبَغُ أَخْبَرَنِي ابْنُ وَهْبٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ حَازِمٍ عَنْ أَيُّوبَ السَّخْتِيَانِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ حَدَّثَنَا سَلْمَانُ بْنُ عَامِرٍ الضَّبِّيُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَةٌ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الْأَذَىHR. Bukhori. No 5049 Artinya “Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’man berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Muhammad dari Sulaiman bin Amir, ia berkata, “Pada anak lelaki ada kewajiban akikah.” Dan Hajjaj berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad berkata, telah mengabarkan kepada kami Ayyub dan Qatadah dan Hisyam dan Habib dari Ibnu Sirin dari Salman dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dan berkata tidak satu orang dari Ashim dan Hisyam dari Hafshah binti Sirin dari Ar Rabab dari Salman bin Amir Adl Dlabiyyi dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dan Yazid bin Ibrahim juga menceritakan dari Ibnu Sirin dari Salman perkataannya, dan Ashbagh berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Wahb dari Jarir bin Hazim dari Ayyub As Sakhtiyani dari Muhammad bin Sirin berkata, telah menceritakan kepada kami Salman bin Amir Adl Dlabbi ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Pada anak lelaki ada kewajiban akikah, maka potongkanlah hewan sebagai akikah dan buanglah keburukan darinya.” HR. Bukhori. No 5049 Perbedaan dari Jenis Hewan yang Disembelih Hewan ternak yang boleh digunakan untuk berqurban adalah unta, sapi dan kambing. Namun dalam hal keutamaannya terdapat perbedaan antara mazhab Imam Malik dan Imam Syafi’i. Imam Syafi’i berpendapat sebaliknya, yaitu yang paling utama adalah unta, kemudian sapi, lalu kambing. Sedangkan Imam Malik berpendapat bahwa yang paling utama adalah kambing atau domba, kemudian sapi atau kerbau, lalu unta. Untuk kriteria, setiap hewan ternak yang hendak disembelih harus sehat tidak cacat, dan cukup usianya biasanya dilihat dari sudah berganti gigi dari hewan ternak tersebut. Jika menggunakan domba, minimal berusia satu tahun dan sudah ganti gigi. Jika menggunakan kambing, minimal sudah dua tahun. Sapi dan kerbau mencapai dua tahun lebih. Dan unta harus mencapai usia lima tahun atau lebih. Sedangkan Hewan yang digunakan untuk akikah, hewan yang digunakan adalah kambing/domba. Kriteria Kambing sama dengan kriteria kambing yang digunakan dalam berkurban. Sehat, tidak cacat dan sudah berganti gigi. Parameter usianya adalah sudah cukup dewasa dengan berganti gigi. Untuk jenis kambing yang akan disembelih boleh dengan kambing apapun, seperti kambing kampung, domba, kibsy atau gibas. Penggunaan kambing sebagai hewan akikah, berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, “Akikah untuk anak laki-laki adalah dua kambing dan untuk perempuan satu kambing. Baik berjenis kelamin jantan atau betina, tidak masalah” sesuai dalam kitab al-Majmu’ Saryh muhazzab. Perbedaan dari Jumlah Hewan yang Disembelih Berkurban dengan seekor kambing / domba diperuntukkan hanya untuk satu orang saja. Sedangkan unta, sapi dan kerbau diperuntukkan untuk berkurban tujuh orang. Sedangkan jumlah sembelihan dalam aqiqah, hewan yang disembelih untuk kelahiran bayi laki-laki, diperintahkan untuk menyembelih dua ekor kambing. Sedangkan untuk kelahiran bayi perempuan diperintahkan untuk menyembelih seekor kambing saja. Perbedaan Waktu Penyembelihan Dalam kurban, waktu pelaksanaannya adalah pada tanggal 10, 11,12 dan 13 Dzulhijjah pada Idul Adha dan hari Tasyrik saja. Seperti yang tertera dalam hadis Nabi Muhanmad SAW. Dari Aisyah ra menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah anak adam melakukan suatu amalan pada hati Nahr Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah kurban, maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.”HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim sanadnya sahih. Sedangkan pelaksanaan akikah afdhalnya pada hari ketujuh dari kelahiran sang anak. Seperti dalam hadis Nabi Muhammad SAW, “Rasulullah SAW pernah berakikah untuk Hasan dan Husain pada hari ketujuh dari kelahirannya, beliau memberi nama dan memerintahkan supaya dihilangkan kotoran dari kepalanya dicukur”. Dalam hal pelaksanaan akikah, jika orang tua tidak memiliki kecukupan ekonomi, maka boleh dilakukan selain hari tersebut, bahkan bisa dikerjakan sampai anak tumbuh dewasa dan baligh. Jika sudah baligh dan ternyata orang tua belum bisa mengakikahkan Sang anak, maka kesunnahan mengakikahkannya sudah hilang. Namun, Kelak jika kondisi ekonomi anak cukup untuk akikah, bisa dilakukan oleh anak itu sendiri. Perbedaan dari Jumlah Pelaksanaan Qurban dan akikah berbeda juga jika dilihat dari jumlah pelaksanaannya. Untuk aqiqah, seumur hidup hanya diperintahkan sekali saja, maka tak perlu melakukan akikah jika sudah diakikahkan ketika kecil. Hal ini ditegaskan juga dalam hadis Nabi tentang perintah akikah untuk sekali dalam seumur hidup karena sebagai penebus atas lahirnya bayi tersebut. Rasulullah SAW bersabda, “Tiap-tiap anak tergadai tergantung dengan akikahnya yang disembelih untuknya pada hari ke-7, di hari itu ia dicukur rambutnya dan diberi nama”. HR. Abu Dawud. Sedangkan kurban, seseorang yang memiliki kecukupan harta, tidak dibatasi berapapun jumlah hewan yang akan dikurbankan. Begitu juga dengan jumlah pengulangan kurban, tidak dibatasai berapa kali selama seumur hidup. Jadi, bisa setiap tahun berkurban. Seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim as yang sangat gemar berkurban. Nabi Muhammad juga menegaskan kepada orang yang memiliki kelapangan harta untuk berkurban, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berkelapangan harta namun tidak mau berkurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” HR. Ibnu Majah. Perbedaan dari Pemberian Daging Perbedaan antara kurban dan akikah selanjutnya yaitu pemberian daging kepada masyarakat / orang lain. Sebagaimana diungkapkan Ibnu Rusyd, para ulama bersepakat bahwa orang yang berqurban diperintahkan untuk turut ikut memakan daging dan menyedekahkannya. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT, “Maka makanlah sebagiannya daging kurban dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya orang yang tidak meminta-minta dan orang yang meminta. Dalam kitab bidayatul mujtahid juga dijelaskan bahwa, pembagian daging qurban dianjurkan sebagai berikut, spertiga untuk disimpan, sepertiga didermakan dan spertiga dimakan. Adapun penerima daging kurban diutamakan adalah kaum dhuafa atau fakir miskin. Sedangkan daging akikah diberikan kepada siapa saja, terutama pada tetangga terdekat, fakir miskin, saudara dan lainnya. Perbedaan Wujud Daging yang Diberikan Pembagian daging kurban selalu dalam kondisi mentah. Hal ini sangat berbeda dengan daging akikah yang justru harus dalam keadaan masak. Daging yang dalam keadaan masak tersebut juga haruslah memberikan rasa senang bagi yang memakannya, dalam hal ini memiliki rasa yang enak. Perbedaan untuk Upah Penyembelih Bagi orang yang menyembelih hewan qurban tidak diberikan upah, biasanya hanya menerima daging dari hewan yang ia sembelih. Hal ini berbeda dengan akikah yang mana penyembelih hewan akikah boleh meminta upah pada shohibul hajat. Demikianlah perbedaan qurban dan aqiqah, semoga menjadi berkah dan bermanfaat. Amiiin Nurul Hidayat
Nah itu tadi kumpulan link Download Undangan Aqiqah Yang Bisa Di Edit baik untuk di cetak maupun untuk di cetak kedalam lembaran undangan diatas kertas. Dan bagi teman teman yang ingin membuat undangannya sendiri tapi masih bingung format atau aturan dalam membuat undangan walimatul aqiqah, silahkan lihat aturan atau urutan dalam pembuatan
Perbedaan Aqiqah Dan Tasyakuran – Aqiqah dan Tasyakuran adalah dua upacara tradisional yang sering diadakan di keluarga-keluarga dan sebagian masyarakat di Indonesia. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama untuk berterima kasih atas karunia Tuhan, namun ada beberapa perbedaan yang menonjol antara aqiqah dan tasyakuran. Pertama, tujuan dari kedua upacara ini berbeda. Aqiqah, seperti yang diterangkan dalam agama Islam, adalah upacara yang menandai kelahiran bayi baru. Upacara ini biasanya dilakukan ketika bayi berusia tujuh hari atau tujuh minggu. Pada saat ini, seorang pendeta Islam akan melakukan pemotongan rambut bayi dan menyembelih hewan untuk dihidangkan sebagai makanan bagi para tamu. Dengan demikian, aqiqah bertujuan untuk mengucapkan terima kasih atas kelahiran bayi yang baru ke dunia. Sedangkan tasyakuran adalah upacara yang berfungsi untuk mengucapkan terima kasih atas berbagai kemajuan dan keberhasilan yang telah dicapai. Upacara ini biasanya dilakukan pada saat seseorang mendapatkan pekerjaan baru, menyelesaikan suatu proyek, atau melangsungkan pernikahan. Tasyakuran biasanya bertujuan untuk berterima kasih kepada Tuhan dan berbagi kebahagiaan kepada para tamu. Kedua, ada perbedaan jenis makanan yang disajikan di kedua upacara. Pada aqiqah, makanan yang disajikan biasanya berupa daging hewan yang disembelih dalam upacara tersebut dan makanan laut. Sedangkan pada tasyakuran, makanan yang disajikan biasanya berupa kue-kue atau makanan ringan lainnya. Ketiga, ada perbedaan waktu yang digunakan untuk setiap upacara. Aqiqah biasanya dilakukan ketika bayi berusia tujuh hari atau tujuh minggu. Sedangkan tasyakuran biasanya dilakukan untuk berbagai kesempatan seperti pekerjaan baru, menyelesaikan suatu proyek, atau melangsungkan pernikahan. Keempat, ada perbedaan jumlah tamu yang diundang di kedua upacara. Aqiqah biasanya dihadiri oleh para kerabat dekat dan keluarga bayi yang baru lahir. Sedangkan tasyakuran biasanya dihadiri oleh teman-teman, keluarga dan rekan kerja yang terkait dengan kesempatan yang sedang diperingati. Aqiqah dan tasyakuran merupakan dua upacara tradisional yang dilakukan oleh keluarga dan sebagian masyarakat di Indonesia. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama untuk berterima kasih kepada Tuhan, namun ada beberapa perbedaan yang menonjol antara aqiqah dan tasyakuran, seperti tujuan, jenis makanan yang disajikan, waktu yang digunakan, dan jumlah tamu yang diundang. Penjelasan Lengkap Perbedaan Aqiqah Dan Tasyakuran– Tujuan dari Aqiqah dan Tasyakuran berbeda– Jenis makanan yang disajikan pada Aqiqah dan Tasyakuran berbeda– Waktu yang digunakan untuk setiap upacara berbeda– Jumlah tamu yang diundang untuk setiap upacara berbeda Penjelasan Lengkap Perbedaan Aqiqah Dan Tasyakuran – Tujuan dari Aqiqah dan Tasyakuran berbeda Aqiqah dan Tasyakuran adalah dua perayaan yang berbeda yang melibatkan pemberian hadiah dan pesta untuk menyambut kelahiran bayi. Keduanya adalah cara bagi orang Tiongkok untuk berbagi kegembiraan dengan keluarga, teman, dan tetangga. Namun, tujuan dari Aqiqah dan Tasyakuran berbeda. Aqiqah merupakan tradisi yang berasal dari sunnah Nabi Muhammad SAW. Aqiqah adalah upacara khusus untuk pemberian nama bayi, yang biasanya diadakan 7 hari sesudah kelahiran. Ada beberapa tujuan dari Aqiqah, di antaranya adalah untuk menyempurnakan kelahiran bayi, mengucapkan syukur atas kelahiran bayi, dan mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Dalam Aqiqah, orang tua bayi biasanya akan memotong kambing sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT. Selain itu, Aqiqah juga dianggap sebagai cara untuk memperingati kelahiran bayi. Tasyakuran adalah perayaan yang biasanya diadakan setelah bayi berusia satu bulan. Tujuan utama dari Tasyakuran adalah untuk menyambut kelahiran bayi dan menyambut keluarga yang telah hadir untuk menyambut bayi. Pada umumnya, orang tua bayi akan mengundang keluarga dan teman-teman untuk merayakan kelahiran bayi. Di sini, orang tua bayi akan membagikan hadiah kepada orang-orang yang hadir di acara tasyakuran. Hadiah ini biasanya berupa makanan atau barang-barang lain yang sesuai dengan kebutuhan orang yang hadir di acara. Kedua perayaan ini memiliki tujuan yang berbeda. Aqiqah bertujuan untuk menyempurnakan kelahiran bayi dan untuk menyatakan syukur kepada Allah SWT. Sementara itu, Tasyakuran bertujuan untuk menyambut kelahiran bayi dan untuk menyambut keluarga yang hadir untuk menyambut bayi. Keduanya adalah cara yang baik bagi orang Tiongkok untuk berbagi kegembiraan dengan keluarga, teman, dan tetangga. – Jenis makanan yang disajikan pada Aqiqah dan Tasyakuran berbeda Aqiqah dan Tasyakuran adalah dua jenis upacara yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya sama-sama berkaitan dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang dirasakan oleh orang tua atas kelahiran anak mereka. Walaupun keduanya memiliki tujuan yang sama, namun ada beberapa perbedaan yang bisa dilihat dalam hal jenis makanan yang disajikan. Aqiqah adalah upacara yang dilakukan oleh orang tua ketika anak mereka lahir. Upacara ini bertujuan untuk memberikan syukur atas kelahiran anak tersebut dan untuk menunjukkan bahwa ia merupakan anggota dari keluarga. Dalam upacara ini, seorang ayah biasanya akan memanggil seorang ahli agama untuk mengucapkan doa dan memotong bulu bayi. Setelah itu, para tamu akan disajikan makanan seperti kambing, daging, roti, dan buah-buahan. Makanan ini sebaiknya diberikan dalam jumlah yang berlimpah untuk menunjukkan kebahagiaan yang dirasakan oleh orang tua. Tasyakuran adalah upacara yang dilakukan untuk memperingati kelahiran seorang anak. Dalam upacara ini, para tamu akan disajikan makanan yang berbeda dari Aqiqah. Makanan yang disajikan dalam upacara ini biasanya berupa makanan manis seperti kue, es krim, buah-buahan, dan minuman. Makanan ini sebaiknya diberikan dalam jumlah yang cukup untuk menunjukkan kebahagiaan yang dirasakan oleh orang tua. Kesimpulannya, Aqiqah dan Tasyakuran adalah dua jenis upacara yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya memiliki tujuan yang sama, namun berbeda dalam hal jenis makanan yang disajikan. Pada Aqiqah, makanan yang disajikan biasanya berupa makanan yang segar seperti daging, roti, dan buah-buahan. Sedangkan pada upacara Tasyakuran, makanan yang disajikan biasanya berupa makanan manis seperti kue, es krim, dan buah-buahan. Dengan begitu, masing-masing upacara memiliki ciri khasnya sendiri. – Waktu yang digunakan untuk setiap upacara berbeda Aqiqah adalah upacara yang dilakukan untuk menyambut kelahiran bayi. Upacara ini biasanya dilakukan ketika bayi berusia 7 hari, 7 bulan, dan 21 hari. Upacara ini dilakukan dengan cara memberikan hewan kurban berupa sapi, kambing atau domba. Hewan yang dimaksudkan untuk disembelih dalam upacara ini adalah hewan yang sehat, lemah lembut, baik, dan berkualitas. Hewan tersebut kemudian dipotong di hadapan keluarga dan tamu yang diundang, dan dagingnya dimakan bersama. Tasyakuran adalah upacara yang juga dilakukan untuk menyambut bayi yang baru lahir. Upacara ini biasanya dilakukan ketika bayi berusia satu bulan. Upacara ini dilakukan dengan cara membaca doa agar bayi terhindar dari berbagai macam gangguan dan bahaya. Selain itu, keluarga juga akan menyediakan makanan khusus untuk acara tersebut, dan keluarga juga akan memberikan hadiah kepada bayi. Kedua upacara ini memiliki perbedaan waktu yang digunakan. Aqiqah biasanya dilakukan ketika bayi berusia 7 hari, 7 bulan, dan 21 hari, sementara tasyakuran biasanya dilakukan ketika bayi berusia satu bulan. Upacara aqiqah memiliki tujuan untuk menyambut bayi yang baru lahir dan mengucapkan terima kasih kepada Allah atas kelahiran bayi tersebut. Sementara itu, tasyakuran lebih bertujuan untuk memohon perlindungan dari Allah agar bayi terhindar dari berbagai macam gangguan dan bahaya. Selain itu, upacara aqiqah juga mengharuskan keluarga untuk melakukan sembelihan hewan kurban berupa sapi, kambing atau domba. Sementara itu, untuk tasyakuran, tidak ada upacara sembelihan hewan, tetapi hanya berupa doa yang dibaca. Selain itu, keluarga juga akan menyediakan makanan khusus untuk acara tersebut, dan keluarga juga akan memberikan hadiah kepada bayi. Kesimpulannya, Aqiqah dan Tasyakuran memiliki perbedaan waktu yang digunakan. Aqiqah dilakukan ketika bayi berusia 7 hari, 7 bulan, dan 21 hari, sementara tasyakuran dilakukan ketika bayi berusia satu bulan. Selain itu, Aqiqah mengharuskan keluarga untuk melakukan sembelihan hewan kurban, sedangkan Tasyakuran hanya berupa doa yang dibaca. Selain itu, keluarga juga akan menyediakan makanan khusus untuk acara tersebut, dan keluarga juga akan memberikan hadiah kepada bayi. – Jumlah tamu yang diundang untuk setiap upacara berbeda Aqiqah dan Tasyakuran adalah dua upacara yang berbeda, namun memiliki beberapa persamaan. Aqiqah adalah upacara yang diadakan ketika seorang bayi lahir, sementara tasyakuran adalah upacara yang diadakan ketika seseorang berhasil menyelesaikan suatu aktivitas. Meskipun keduanya memiliki beberapa persamaan, ada beberapa perbedaan yang harus dipertimbangkan jika Anda akan mengadakan salah satu dari keduanya. Salah satu perbedaan utama antara Aqiqah dan Tasyakuran adalah jumlah tamu yang diundang untuk setiap upacara. Untuk Aqiqah, biasanya orang tua bayi yang baru lahir akan mengundang keluarga dan teman terdekat untuk berpartisipasi dalam upacara. Ini bisa termasuk saudara sekandung, teman dekat, dan orang tua bayi. Kebanyakan orang tua juga akan mengundang tetangga dan sahabat dari keluarga. Namun, sebagian besar upacara Aqiqah berisi tamu-tamu yang terdekat dengan bayi baru lahir dan keluarganya. Di sisi lain, untuk tasyakuran, banyak orang yang akan mengundang banyak tamu dibandingkan Aqiqah. Karena tasyakuran biasanya diadakan untuk merayakan suatu keberhasilan, seperti lulus dari sekolah atau menyelesaikan suatu proyek, orang tua yang mengadakan upacara akan mengundang semua orang yang berpartisipasi dalam keberhasilan yang telah dicapai. Ini bisa termasuk teman dekat, keluarga, sahabat, dan rekan kerja. Selain itu, orang tua juga akan mengundang tetangga dan sahabat keluarga. Jadi, jelas bahwa jumlah tamu yang diundang untuk setiap upacara berbeda. Aqiqah biasanya dihadiri oleh beberapa tamu terdekat dari keluarga dan teman dekat bayi, sementara tasyakuran biasanya dihadiri oleh banyak orang yang berpartisipasi dalam keberhasilan yang dicapai. Meskipun kedua upacara ini memiliki beberapa persamaan, perbedaan utama antara keduanya adalah jumlah tamu yang diundang untuk setiap upacara.Adayang mengatakan dalam pembagian daging aqiqah itu sam dengan tata cara pembagian daging qurban melainkan, ada sebagian perbedaan dalam pembagian daging aqiqah merupakan: Tiap tasyakuran mengundang banyak orang ketika aqiqah. Mencukur rambut sang si kecil tersebut setelah menyembelih hewan aqiqah (kambing atau domba) untuknya.
Tulisan tasyakuran aqiqah pada wktunya akan selalu dibutuhkan karena merupakan sebuah tradisi dalam Islam yang dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Aqiqah sendiri merupakan sebuah ibadah dalam Islam yang dilakukan dengan memotong kambing. Dengan ketentuan 2 ekor kambing untuk anak laki laki, dan 1 ekor kambing untuk anak dilaksanakan berbarengan dengan acara potong rambut bayi. Setelah itu, dilakukanlah tasyakuran aqiqah. Tulisan tasyakuran aqiqah ini biasanya ditulis dalam sebuah undangan yang diberikan kepada kerabat dan teman-teman yang diundang pada acara tasyakuran tersebut. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang cara menulis tulisan tasyakuran aqiqah yang baik dan benar serta makna dari tulisan tersebut. Simak penjelasannya di bawah ini. Tulisan Tasyakuran Aqiqah Syarat-syarat dalam Menulis Tulisan Tasyakuran Aqiqah1. Bismillah2. Memulai dengan Puji-pujian3. Menyebutkan Nama Bayi4. Mengucapkan Selamat5. Menyebutkan Fidyah Aqiqah6. Menyebutkan Hari dan Tanggal Aqiqah7. Menyebutkan Tempat Pelaksanaan Aqiqah8. Mengucapkan Terima KasihContoh Tulisan Tasyakuran AqiqahContoh 1 Tulisan tasyakuran aqiqahcontoh 2 Tulisan tasyakuran aqiqahMakna dari Tulisan Tasyakuran AqiqahKesimpulan Syarat-syarat dalam Menulis Tulisan Tasyakuran Aqiqah Sebelum menulis tulisan tasyakuran aqiqah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Beberapa syarat tersebut antara lain 1. Bismillah Sebelum menulis tulisan tasyakuran aqiqah, disarankan untuk menulis kalimat bismillah terlebih dahulu sebagai tanda permulaan yang baik. 2. Memulai dengan Puji-pujian Tulisan tasyakuran aqiqah biasanya dimulai dengan memuji Allah SWT. Hal ini dilakukan sebagai tanda syukur atas kelahiran anak yang diberikan. 3. Menyebutkan Nama Bayi Setelah memuji Allah SWT, selanjutnya adalah menyebutkan nama bayi yang baru lahir. 4. Mengucapkan Selamat Setelah menyebutkan nama bayi, selanjutnya adalah mengucapkan selamat kepada orang tua dan keluarga atas kelahiran bayi yang baru. 5. Menyebutkan Fidyah Aqiqah Setelah mengucapkan selamat, selanjutnya adalah menyebutkan fidyah aqiqah yang telah dibayarkan. Jumlah fidyah aqiqah yang harus dibayarkan adalah dua ekor kambing atau domba untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing atau domba untuk anak perempuan. 6. Menyebutkan Hari dan Tanggal Aqiqah Setelah itu, tulisan tasyakuran aqiqah harus mencantumkan hari dan tanggal pelaksanaan aqiqah. 7. Menyebutkan Tempat Pelaksanaan Aqiqah Tulisan tasyakuran aqiqah juga harus mencantumkan tempat pelaksanaan aqiqah. 8. Mengucapkan Terima Kasih Setelah menyebutkan tempat pelaksanaan aqiqah, selanjutnya adalah mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah hadir dan memberikan doa serta ucapan selamat atas kelahiran bayi yang baru. Contoh Tulisan Tasyakuran Aqiqah Contoh 1 Tulisan tasyakuran aqiqah السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT, kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudarai untuk hadir dalam acara tasyakuran aqiqah putra/putri kami yang bernama [nama bayi] yang dilaksanakan pada Hari/Tanggal [hari/tanggal] Waktu [jam] Tempat [alamat] Acara tasyakuran aqiqah kami akan diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik, seperti pawai taaruf, pembacaan doa, dan pengajian singkat oleh ustadz [nama ustadz]. Selain itu, kami juga menyediakan hidangan makanan dan minuman yang lezat untuk para tamu. Kami berharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudarai dalam acara tasyakuran aqiqah ini dapat membawa kebahagiaan dan berkah untuk keluarga kami serta bayi yang baru lahir. Terima kasih atas perhatian dan doa yang telah diberikan. ؤالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Hormat Kami [Kami] Sekeluarga contoh 2 Tulisan tasyakuran aqiqah السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT, kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudarai untuk hadir dalam acara tasyakuran aqiqah putra/putri kami yang bernama [nama bayi] yang dilaksanakan pada Hari/Tanggal [hari/tanggal] Waktu [jam] Tempat [alamat] Acara tasyakuran aqiqah kami akan diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik, seperti pawai taaruf, pembacaan doa, dan pengajian singkat oleh ustadz [nama ustadz]. Selain itu, kami juga menyediakan hidangan makanan dan minuman yang lezat untuk para berharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudarai dalam acara tasyakuran aqiqah ini dapat membawa kebahagiaan dan berkah untuk keluarga kami serta bayi yang baru lahir. Terima kasih atas perhatian dan doa yang telah diberikan. ؤالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Hormat Kami [Kami] Sekeluarga Contoh di atas hanya sebagai gambaran umum tentang bagaimana tulisan tasyakuran aqiqah biasanya dibuat. Selain itu, keluarga juga dapat menambahkan informasi atau mengubah format tulisan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.. Dalam melaksanakan tasyakuran aqiqah, keluarga juga perlu memperhatikan etika dan adab yang baik, seperti mengucapkan salam kepada tamu, memberikan perhatian kepada setiap tamu, dan tidak membuang sisa makanan dan minuman secara sembarangan. Dengan melaksanakan tasyakuran aqiqah dengan baik dan penuh keikhlasan, diharapkan keluarga dapat mendapatkan keberkahan dari Allah SWT serta berkah dan kebahagiaan yang melimpah atas kelahiran bayi yang baru lahir. Makna dari Tulisan Tasyakuran Aqiqah Tulisan tasyakuran aqiqah bukanlah hanya sekadar sebuah undangan untuk mengundang orang-orang terdekat dalam acara tasyakuran tersebut. Namun, tulisan tersebut juga mengandung makna yang dalam bagi keluarga yang melaksanakan aqiqah tersebut. Pertama-tama, tulisan tasyakuran aqiqah merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Dalam Islam, kelahiran seorang anak adalah sebuah anugerah yang sangat berharga dan menjadi sebuah tanda kebesaran Allah SWT. Kedua, tulisan tasyakuran aqiqah juga merupakan bentuk rasa terima kasih kepada orang-orang yang telah memberikan doa dan ucapan selamat atas kelahiran bayi tersebut. Hal ini menunjukkan rasa saling menghargai dan saling memperhatikan antar sesama. Ketiga, tulisan tasyakuran aqiqah juga memiliki makna penting dalam menjaga tali silaturahmi antar keluarga dan teman-teman. Dalam acara tasyakuran tersebut, keluarga dan teman-teman dapat berkumpul, bertukar cerita, dan mempererat hubungan antar sesama. Kesimpulan Menulis tulisan tasyakuran aqiqah dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa syarat yang telah disebutkan sebelumnya. Tulisan tersebut juga memiliki makna yang dalam bagi keluarga yang melaksanakan aqiqah. Oleh karena itu, tulisan tasyakuran aqiqah harus ditulis dengan penuh perhatian dan rasa syukur. Dengan melaksanakan aqiqah dan tasyakuran aqiqah dengan benar dan sesuai dengan ajaran agama Islam, diharapkan keluarga dapat mendapatkan berkah dan keberkahan dari Allah SWT serta kebahagiaan yang tidak terhingga atas kelahiran bayi yang diberikan. Semoga barokah dengan sedikit persembahan contoh dari kami Tulisan tasyakuran aqiqah.
Artinya "Aqiqah menyertai lahirnya seorang bayi," (HR. Bukhari). Para ulama memberi kelonggaran pelaksanaan aqiqah oleh orang tua hingga si bayi tumbuh sampai dengan baligh. Setelah itu, anjuran aqiqah tidak lagi dibebankan kepada orang tua melainkan diserahkan kepada sang anak untuk melaksanakan sendiri atau meninggalkannya. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Banyak sebagian dari kalangan masyarakat bertanya tentang perbedaan dan kesamaan daging aqiqah sama daging qurban, Bagaimana cara yang baik untuk membagikan daging aqiqah?, Di kalangan masyarakat pada umumnya melaksanakan aqiqah bersamaan dengan tasyakuran memberikan nama bayi walimatul asma setelah tujuh hari dilahirkan,di kalangan jawa disebut puputan, hal demikian didasari hadits berikut ini;''Dari Samurah ra, Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda; Setiap anak yang dilahirkan itu bagaikan barang yang digadaikan yang harus ditebus dengan aqiqah yang disembelih pada hari ke tujuh dari hari lahirnya,kemudian dicukur rambut kepalanya,dan lalu diberi nama'' Daging aqiqah itu banyak persamaanya dengan daging qurban, seperti dalam mensodaqohkan,memakan sebagian dagingnya,larangan menjualnya,dan hukum wajib ketika di nadzarkan,Tanwir, hal; 249, Lantas apa perbedaannya? 1 Hewan aqiqah kedua kakinya sunah diberikan pada dukun bayi dalam kondisi mentah, sebagaimana yang dilakukan oleh Sayyidatina Fatimah ra atas perintah Nabi saw dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan imam Hakim Al-Iqna,juz 2,hal;284,2 Daging aqiqah lebih utama jika disodaqohkan sesudah dimasak,3 Daging aqiqah boleh disodaqohkan kepada orang miskin dan orang kaya, dan orang kaya yang menerima daging aqiqah selain di perbolehkan makan,juga diperbolehkan menjualnya,menghibahkannya dan lain-lain, ini berbeda dengan daging qurban yang ia terima ia boleh memakan saja tanpa boleh mentasarufkannya, Iqna pinggir,juz 2,hal;282 Lihat Sosbud Selengkapnya AqiqahNurul Hayat dikenal sebagai "PELOPOR AQIQAH SIAP SAJI". Berdiri tahun 2003 sebagai unit usaha Pondok Pesantren Nurul Hayat . Sejak saat itu Aqiqah Nurul Hayat bertumbuh dengan puluhan ribu layanan Aqiqah setiap tahunnya. Tersebar di 30 lebih cabang di Indonesia. Terjamin karena bersertifikat halal MUI. Mendapat rekor MURI. Ucapan Tasyakuran Aqiqah - Kata aqiqah berasal dari Bahasa Arab “Al - Qat’u” yang artinya memotong. Terdapat pula yang menyebutkan bahwa aqiqah adalah nama rambut bayi yang baru lahir. Tetapi secara istilah, aqiqah adalah sebuah tradisi menyembelih hewan ternak dan pencukuran rambut bayi pada hari ketujuh setelah buah hati terlahir ke muka bumi. Dimana upacara berikut bertujuan untuk menunjukan rasa bahagia dan juga syukur kepada Allah karena telah dikaruniai momongan. Akan tetapi, pengurbanan hewan ternak seperti kambing dan domba tersebut tidaklah wajib, Mom. Ini dikarenakan penyembelihan hewan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jalan lainnya adalah dengan menggelar aqiqah melalui acara pengajian sederhana. Meskipun tak terlalu mewah, namun makna dari acaranya tetap terasa. Hukum aqiqah Tadi telah dijelaskan di atas bahwa pengurbanan kambing dan domba saat aqiqah bersifat tidak wajib. Lantas, bagaimana dengan hukum aqiqah itu sendiri? Apakah wajib untuk dilaksanakan? Ini jawabannya. Berdasarkan mayoritas ulama besar seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad, hukum aqiqah adalah sunnah muakad atau sunnah yang diutamakan. Artinya yaitu aqiqah sangat dianjurkan pada mereka yang berkecukupan hartanya, namun boleh ditiadakan bagi mereka yang kurang mampu. Bahkan, upacara berikut bisa dilakukan ketika anak telah mencapai usia baligh. Tetapi caranya sedikit berbeda yakni orang tua hanya perlu memberikan uang kepada putra atau putrinya lalu sang anak lah yang akan membeli hewan sembelihan. Ucapan Tasyakuran Aqiqah Sebagai seorang muslim, ada banyak hal yang harus dan bisa dilakukan. Baik melaksanakan kewajiban ataupun turut melakukan sunnah rasul. Diantaranya ibadah aqiqah. Ini berkaitan dengan kehadiran buah hati dalam keluarga muslim. Setiap orang tua yang dikaruniai anak memiliki kewajiban untuk melakukan aqiqah terhadap buah hati. Agama Islam secara jalas membahas perihal ini. Contoh Ucapan Tasyakuran Aqiqah Anak Perempuan Apabila anda sedang atau akan melaksanakan acara aqiqah, anda pasti akan mengundang rekan, kerabat, atau tetangga. Berikut beberapa Ucapan Tasyakuran Aqiqah yang bisa dijadikan referensi. Umumnya, kartu ucapan ini diletakkan pada kotak nasi atau bingkisan untuk para tamu yang hadir. Hal ini sebagai tanda ucapan terima kasih dan pengenalan dari nama anak yang di-aqiqahkan. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Berkat rahmat dan karunianya, kini hadir anak perempuan pertama kami yang diberi nama Aisyah Khadijah Abdullah Aisyah Lahir Bima, 28 Oktober 2018 Semoga Aisyah menjadi putri yang sholihah. Tumbuh dalam ketakwaan kepada Allah SWT. Menjadi pribadi yang cerdas, mencintai Al-Qur’an dan ilmu, serta senantiasa menebarkan kebaikan dan manfaat di kehidupan di dunia. Kami yang berbahagia Rahman & Iman Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Contoh Ucapan Tasyakuran Aqiqah Lengkap Bismillahirrahmanirrahiim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk merawat seorang putri cantik bernama Naila Farah Nazimah. Naila merupakan putri kedua kami yang akan diaqiqahkan. Semoga Naila bisa menjadi anak yang sholihah dan mampu meneruskan perjuangan dalam menebar islam dan ilmu. Semoga Naila bisa menjadi generasi qur’ani dan turut serta dalam membangun peradaban yang baik di kemudian hari. Ya Allah.. Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu. Engkau jadikan segumpal darah dari setitik benih. Engkau jadikan segumpal daging, tulang belulang, dan Engkau tiuprah ruh kepadanya. Sehingga hadirlah putri cantik nan sholihah untuk melengkapi kebahagiaan di keluarga kami. Insya Allah, aa yang akan menjadi penguat dan penghibur dalam keluarga kecil kami. Dalam suka dan duka. Di saat kondisi senang dan sedih. Ya Allah.. Jadikan ia seorang insan yang selalu dekat dan patuh kepadaMu. Ia yang senantiasa bersih hatinya, santun perilakunya, dan berbakti di atas agamanya. Jadikan ia insan yang mampu membahagiakan orang tua dan orang-orang di sekelilingnya atas izinMu. Ya Allah.. Hanya kepadaMu lah kami berserah diri. Hanya kepada Engkau kami meminta. Kuatkan dan mampukan kami dalam mendidiknya. Ingatkan kami jika kami lalai. Sesungguhnya, semua adalah titipanmu. Bantulah kami dalam merawat dan mendidiknya. Aamiin.. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Contoh Ucapan Tasyakuran Aqiqah Anak Laki-Laki Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT, pemilik segalanya. Dengan memohon rahmat dan ridhoNya, kami sekeluarga bermaksud untuk mengundang bapak/ibu/saudara untuk hadir dalam acara tasyakuran aqiqah putra pertama kami atas nama Muhammad Fairuz Nadhir Amrullah Insya Allah tasyakuran aqiqah akan dilaksanakan pada Hari/Tanggal Ahad, 20 Januari 2019 Waktu WITA – selesai Alamat Jl. Kancoa Rida No. 28, Tegal Sari, Rato, Sila Bima Besar harapan kami agar bapak/ibu/saudara turut hadir dalam acara tasyakuran aqiqah ini. Merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi kami sekeluarga. Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Keluarga yang Berbahagia Abdullah Rahmat Yusuf & Fatimah Azzahra Abdullah Kesimpulan Itu tadi informasi lengkap mengenai aqiqah mulai dari pengertian, hukum, tata cara, doa, hingga contoh Ucapan Tasyakuran Aqiqah. Perlu diingat, syukuran aqiqah memang merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Namun demikian, Mom tak perlu memaksa diri untuk melakukan perayaan yang mewah. Sesuaikan saja dengan kemampuan finansial Mom sekeluarga. Sebab tujuan aqiqah yang paling utama adalah mengucap syukur atas kelahiran anak sekaligus mendoakannya. Semoga bermanfaat! Sumber ARTIKEL LAINNYAAqiqahdi Tanggerang , Pesan Aqiqah di 082133595873 Kini Aqiqah Nurul Hayat telah hadir di kota tanggerang tasyakuran aqiqah adalah moment tidak terlupakn maka dari itu abadikan kebahagian anda semua dengan AQIQAH NURUL HAYAT.