Diantarabermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black.Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika. Pada monitor, skema jenis RGB adalah sbb:
Daftar isi1 Apa yang dimaksud Clarity dalam komunikasi?2 Apa itu kejelasan pesan?3 Apa faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi?4 Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang Anda perlukan untuk dapat melakukan komunikasi efektif?5 Apakah komunikasi lisan terjalin secara langsung?6 Apakah kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yang artinya menyampaikan? Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan, sehingga dapat menimbulkan rasa percaya trust dari penerima pesan atau anggota tim kita. Apa itu kejelasan pesan? Kejelasan pesan adalah adanya kesesuaian maksud dengan interpretasi penerima. Agar pesan dapat diterima dengan jelas, hindarkan kesalahan tata bahasa karena bisa merusak arti dalam suatu kata. Sifat sifat apa saja yang termasuk dalam prinsip komunikasi efektif? 7 Prinsip Komunikasi Efektif Kejelasan Clarity Awal dari semua komunikasi adalah sebuah pesan. 2. Objektif. Komunikator harus mengetahui dengan jelas tujuan komunikasi sebelum benar-benar menyampaikan pesan kepada audiens. Memahami Penerima Pesan. Konsistensi. Kelengkapan. 6. Umpan balik Feedback 7. Waktu. Jelaskan apa yang dimaksud Reach respect empathy Audible clarity dan humble dalam komunikasi? REACH Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble, yang berarti merengkuh atau meraih. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan message dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan receiver menerimanya. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi? Adapun faktor-faktor komunikasi sebagai berikut Pengetahuan. Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi. Perkembangan. Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu Persepsi. Peran dan hubungan. Lingkungan. Emosi. Kondisi fisik. Jenis kelamin. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang Anda perlukan untuk dapat melakukan komunikasi efektif? 3 Hal Penting dalam Melakukan Komunikasi yang Efektif Sifat bisa dipercaya dari si pengirim pesan sebagai sumber informasi. Intensi, yaitu maksud atau motivasi baik dari pihak pengirim. Ungkapan sikap hangat dan bersahabat dari pengirim pesan. Predikat atau cap positif yang dimiliki pihak pengirim. Apakah komunikasi merupakan proses komunikasi? Menurut Hovland, Jains dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang komunikator menyampaikan stimulus biasanya dalam bentuk kata- kata dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang- orang lainnya khalayak. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain- lain. Apakah filsafat komunikasi menelaah pemahaman seseorang dalam komunikasi? Berikut penjabarannya Selain itu, filsafat komunikasi mencoba menelaah secara mendalam pemahaman seseorang atau kelompok dalam berkomunikasi, baik berkaitan denga metodologi, sistematika, analisis, tingkat kekritisannya, dan keuniversalannya. Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Apakah komunikasi lisan terjalin secara langsung? Komunikasi Verbal Lisan Pengertian komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjalin secara langsung tanpa adanya jarak yang berarti. Contoh komunikasi lisan misalnya; meeting dengan klien, wawancara kerja, atau dua orang yang sedang berbicara. Komunikasi lisan bisa juga terjadi secara jarak jauh. Apakah kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yang artinya menyampaikan? Pengertian Komunikasi Secara Umum Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang artinya “menyampaikan”.
Komunikasinonverbal disini adalah komunikasi yang lazim dengan mengunakan suara, mimic, dan gerak -gerik. Sedangkan verbal adalah pesan yang menggunakan bahasa lisan dan tulisan. 20. UNSUR-UNSUR DALAMUNSUR-UNSUR DALAM KOMUNIKASI PENDIDIKANKOMUNIKASI PENDIDIKAN 1. Subjek yang dibimbing (peserta didik) 2. Orang yang dibimbing (pendidik) 3.
A. Jenis-jenis Komunikasi a Komunikasi menurut Lawan Komunikasi ini dapat dibagi menjadi 1 Komunikasi pribadi satu lawan satu 2 Komunikasi umum satu lawan banyak, banyak lawan satu, banyak lawan banyak Komunikasi lawan banyak adalah komunikasi yang berhadapan lansung dengan komunikasi dalam arti jamak. Misalnya; seseorang yang berpidato. Komunikasi banyak lawan satu. Misalnya; seorang terdakwa yang didepan para hakim, jaksa dan pembela. Komunikasi lawan banyak juga komunikasi umum, Misalnya; Komunikasi antara organisasi dengan organisasi. b Komunikasi menurut Jumlah Komunikasi menurut jumlah dapat dibagi 2 dua yaitu 1 Komunikasi perorangan atau komunikasi pribadi 2 Komunikasi kelompok antar badan dengan badan atau organisasi dengan organisasi c Komunikasi menurut Maksud Komunikasi ini dapat digolongkan menjadi; 1 Memberi perintah atau instruksi 2 Nasehat 3 Saran 4 Berpidato 5 Berunding 6 Musyawarah 7 Pertemuan 8 Wawancara d Komunikasi Langsung dan Tak Langsung 1 Komunikasi Langsung tatap muka ialah komunikasi yang disampaikan secara tatap muka 2 Komunikasi Tidak Langsung yaitu komunikasi yang disampaikan tidak secara tatap muka, misalnya dipisahkan oleh jarak, tempat dan waktu. e Komunikasi Internal Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam lingkungan itu sendiri. Komunikasi Internal dapat dibagi yaitu 1 Hubungan Tegak vertical Proses menyampakan sesuatu warta dari pihak pimpinan kepada para pegawai maupun dari pihak bawahan kepada pimpinan. Hubungan vertical ke bawahan berwujud perintah dan petunjuk. 2 Hubungan Datar horizontal Hubungan datar horizontal adalah hubungan di antara para pejabat atau satu jenjang pada organisasi. Dalam sebuah perusahaan pimpinan perusahaan tentu harus mengeluarkan perintah-perintah baik secara lisan maupun tertulis. Perintah yang diberikan secara lisan dapat membuat pimpinan dan bawahannya lebih saling mengenal. Kalau perintah itu belum jelas, bawahan dapat langsung bertanya. Apabila proses ini berlangsung dengan baik, hubungan pribadi di antara dua orang menjadi akrab. Ini akan memperbesar semangat kerja sama yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kebaikan Perintah lisan yaitu a Atasan dan bawahan saling mengenal b Yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung kepada atasannya c Hubungan pribadi lebih akrab d Memperbesar semangat kerja sama e Perintah dan tanggungjawab lancar B. Prinsip-prinsip Komunikasi a Prinsip Komunikasi Lisan Dalam berkomunikasi lisan, faktor yang utama adalah faktor suara dan bunyi. Suara adalah getaran udara ketika melewati pita suara. Bunyi adalah getaran udara yang timbul akibat sentuhan atau pergeseran dua benda atau lebih. Berbicara mempunyai suatu makna apabila perubahan suatu bunyi dari organ bicara dapat menimbulkan getaran udara melalui pita suara yang disampaikan dan akan menimbulkan suatu pengertian dari pihak pendengar. Nada adalah tinggi rendahnya suara. Nada dasar adalah nada yang digunakan sebagai dasar/basis bagi seseorang yang akan diproyeksikan suaranya. Modifikasi bunyi atau perubahan bunyi dapat menimbulkan suara yang terdiri dari Suara dari bunyi huruf hidup vokal/vowel, yaitu a, i, u, e, o. Suara dari bunyi hurup mati konsonan/consonant, yaitu bunyi c = ce, d = de, g = ge, j = je, b = be, s = es, dan lain-lain. Kemampuan seseorang mengeluarkan suara sangat bergantung kepada kondisi fisiknya. Kondisi fisik seseorang akan sangat menentukan daya tahannya dalam mengeluarkan suara. Kekurangan produksi suara seseorang, dikenal dengan sebutan cacat vokal, dapat berupa Serak parau Bindeng sulit membuat bunyi nasal Gagap bicara tersendat-sendat Cadel sulit membunyikan huruf konsonan b Prinsip Dasar Teknik Berbicara Untuk dapat berbicara secara menarik dan jelas sehingga mencapai tujuan, perlu dipahami prinsip-prinsip dan teknik berbicara yang efektif. Prinsip-prinsip tersebut yang penting adalah sebagai berikut 1 Prinsip Motivasi dalam Komunikasi Motivasi adalah dorongan untuk membangkitkan minat terhadap seseorang atau para pendengar. Prinsip motivasi dalam berbicara adalah memberikan dorongan untuk membangkitkan minat para pendengar dalam menanggapi suatu masalah yang disampaikan Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam prinsip motivasi yaitu a. Mengutarakan dorongan kebutuhan Dengan mengutarakan pentingnya bahan yang mau dibicarkan, terutama bagi para pendengar, sebagai contoh misalnya seorang guru surat-menyurat bicara didepan peserta didiknya “Anak-anak, pelajaran ini sangat penting, karena kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dengan urusan surat-menyurat. Andaikan setelah anda lulus sekolah nanti paling tidak pasti akan melamar pekerjaan, untuk itu perlu menulis surat” b. Menghargai si pendengar Untuk menjadi pembicara yang baik hendaknya seorang pembicara juga harus bisa menghargai pendengaran hadirin misalnya, dalam suatu pertemuan rapat seorang berpidato “Bapak-bapak dan Ibuibu saya banyak mengucapkan terima kasih, karena Bapak- bapak dan Ibu-ibu telah bersedia untuk meluangkan waktu, guna memenuhi undangan kami. c. Memanfaatkan dorongan ingin tahu Pada dasarnya setiap manusia yang sehat selalu mempunyai dorongan ingin tahu baik dari dalam dirinya maupun hal-hal yang berada diluar dirinya. Dengan kata lain sipembicara mula-mula membuat hadirin jadi bingung dan penuh tanda tanya, setelah itu dihilangkan dengan cara menjelaskan masalahnya. Dengan demikian ceramah menjadi efektif karena perhatian hadirin penuh. c Prinsip Perhatian Sebelum menjelaskan tentang prinsip perhatian terlebih dahulu dijelaskan apa itu perhatian. Perhatian adalah pemusatan pikiran pada suatu masalah atau objek. Dengan demikian prisnsip perhatian dapat menarik perhatian hadirin. Hal-hal yang menarik perhatian hadirin dapat dijelaskan sebagai berikut 1 Hal-hal yang aneh Pada dasarnya orang tertarik pada hal-hal yang aneh-aneh atau yang jarang terjadi. Untuk hal-hal yang aneh biasa banyak dimuat rubrik, terutama dalam hal aneh tapi nyata. Oleh karena itu, pembicaraan yang disampaikan harus menarik, kita dapat meniru yang ada pada rubrik. 2. Membicarakan hal yang lucu Sesuatu dianggap lucu jika menyimpang dari logika akal sehat secara mendadak. Maka untuk dapat melucu seseorang harus menuntun jalan pikiran hadirin kearah pikiran yang sehat, setelah itu secara mendadak disimpangkan, tetapi perlu diingat dalam pembicaraan jangan terlalu banyak humor, jika terlalu banyak ceramah/ pembicaraan berubah menjadi adegan lawakan. 3. Membicarakan hal yang dominan menyolok Dalil ini dapat kita pergunakan untuk menarik perhatian para pendengar. Caranya jika ingin menekankan hal-hal yang penting, maka pengucapannya harus lebih keras atau mengucapkannya dilambatkan. 4. Membicarakan hal yang sesuai dengan kebutuhan Pada pokoknya seorang pembicara harus bisa menyinggung hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan hadirin. Orang akan segera tertarik perhaatiannya jika ada pembicaraan yang menyangkut kepentingan. 5. Hal yang sekoyong-koyong terjadi Dalil-dalil ini dapat diterapkan dalam teknik berbica agar menarik perhatian pendengar. Sebagai contoh jika kita memulai berbicara dan para pendengar masih ramai terus, maka pembicara dapat mengetuk meja barang satu atau dua kali. Hal ini jika dilakukan akan menarik perhatian si pendengar. d. Prinsip keinderaan dalam komunikasi Pembicaraan akan mudah ditangkap oleh hadirin jika penyampaian berita berita disajikan sedemikian rupa, sehingga pendengaran, penglihatan dan tangan hadirin aktif. Ini semua adalah prinsip utama dari prinsip keinderaan. Dikantor-kantor atau perusahaan pada waktu ini umumnya telah memiliki alat-alat audio-visual. Alat-alat tersebut adalah sebagai berikut 1. Overhead projector 2. F i l m 3. Tape rekorder e. Prinsip pengertian di dalam berbicara Suatu prinsip dalam penyampaian informasi lisan atau penyampaian pembicaraan yang mudah dimengerti oleh pendengar, sehingga mudah dihafal dan mudah tertanam dalam pikiran seseorang. Cara yang terbaik dalam penyampaian prinsip pengertian adalah sebagai berikut 1 Sebelum menguraikan suatu masalah, uraikan sistematika yang akan dibahas, kemudian baru dibahas per pokok bahasan. Setelah selesai diutarakan ringkasannya, terakhir, simpulkan keseluruhan secara singkat. 2 Uraian pembicaraan sistematis dan logis. Maksudnya, teratur menurut tingkatannya serta dapat diterima akal. Dengan cara ini, pendengar mudah mengerti. 3 Memberikan ungkapan-ungkapan yang kongkrit. Maksudnya, untuk mempermudah cara penyajian dan mempermudah penangkapan pendengar. Misalnya Memberikan ilustrasi gambaran dari suatu peristiwa Membuat suatu perbandingan Memberi contoh Memberi pertanyaan Memberi kesimpulan Prinsip ulangan menghendaki adanya materi penting yang diulang, agar lebih meresap mudah diingat kembali.
Padatahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll. Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada
Komunikasi adalah salah satu disiplin ilmu yang tidak bisa dipisahkan atau selalu terkait dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Sebuah survey yang diterbitkan olehNational Association of Colleges and Employers, USA, 2002menunjukkan dari20 kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk sukses, kemampuan komunikasi menempati urutan pertama. Ini membuktikan bahwa komunikasi adalah bagian terpenting dalam perubahan hidup manusia ke arah yang lebih baik. Yang jadi masalah, kebanyakan orang tidak mampu melakukan komunikasi secara efektif, sehingga apa yang menjadi tujuan komunikasi tidak pernah tercapai. Pertanyaannya, kenapa hal itu bisa terjadi? Ada beberapa penyebab yang harus kita pahami. Pertama, kebanyakan orang tidak memahami makna dari komunikasi dan tujuan komunikasi. Kedua, kebanyakan orang tidak memahami prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Karena alasan itulah dalam tulisan ini saya akan membahas tentang makna dan tujuan komunikasi serta prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Ø Makna dan Tujuan Komunikasi Secara umum komunikasi mengandung makna bersama-sama common. Istilah komunikasi ataucommunicationberasal dari bahasa latin, yaitucommunicationyang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnyacommunis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Dalam perkembangannya para ahli telah mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang masing-masing. Dari berbagai sudut pandang tersebut pada dasarnya komunikasi terdiri dari lima komponen utama yaitu pembawa pesan, pesan, media, penerima pesan, dan pemahaman. Itu artinya sebuah komunikasi bisa berjalan apabila kelima komponen tersebut ada. Sedangkan tujuan dari komunikasi terletak pada komponen yang kelima yaitu pemahaman. Dengan kata lain komunikasi bisa berjalan dengan efektif jika apa yang menjadi tujuan pembawa pesan tercapai, yaitu penerima pesan memahami apa yang disampaikan oleh pembawa pesan. Ø Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif Untuk mencapai komunikasi yang efektif tentu tidak mudah, karena sebelum Anda melakukan komunikasi Anda harus memperhatikan diri Anda dan pesan yang Anda bawa. Ada prinsip-prinsip komunikasi yang harus Anda pahami. Prinsip tersebut adalahrespect, empathy, Audible, Clarity, HumbleREACH. Masing-masing dari prinsip-prinsip tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. Ø Respect Respect adalah memberikan perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Pada dasarnya semua orang ingin dihargai dan dihormati, ini salah salah satu bentuk kebutuhan kita semua. Maslow dalam teorinya menjelaskan bahwa manusia itu butuh dihargai dan diakui oleh orang lain. Dale Carnegie dalam bukunyaHow to Win Friends and Influence People, juga menjelaskan bahwa rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Karena itulah prinsip menghormati ini harus selalu kita pegang dalam berkomunikasi dengan orang lain. There will be no respect without trust and there is no trust without integrity Tidak akan ada rasa hormat tanpa kepercayaan dan tidak ada kepercayaan tanpa integritas – Samuel Johnson. Ø 2. Empathy Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Atau dengan kata lain kita harus mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dengan begitu kita akan lebih mudah melakukan komunikasi dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara. Untuk memiliki empati yang tinggi Anda harus menempatkan diri Anda sebagai pendengar yang baik, bahkan sebelum orang lain mendengarkan kita. Hal ini diperkuat Steven Covey dalam bukunyaThe Seven Habit Of Highly Effective PeopleMenjelaskan salah satu dari tujuh kebiasaan manusia efektif adalah mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti Seek First to Understand. Jadi kembangkan prinsip ini dengan baik banyaklah mendengar dan memahami dengan begitu orang lain juga akan mudah mendengar dan memahami kita. Ø 3. Audible Audible mengandung makna pesan harus dapat didengarkan dan dapat dimengerti. Untuk bisa menjalankan prinsip ini ada beberapa hal yang harus kita lakukan yaitu, Pertama , pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan pemahaman lawan bicara. Jangan sampai Anda berbicara dengan bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara. Misalnya dalam beberapa kata Anda menyampaikan pesan dengan bahasa inggris, sedangkan lawan bicara tidak menguasai bahasa inggris. Ini tidak perlu Anda lakukan, lebih baik gunakan sehari-hari yang ringan dan mudah dicerna. Kedua , sampaikan yang penting. Tidak usah bertele-tele dalam menyampaikan pesan. Langsung saja pada inti persoalan yang akan Anda sampaikan. Ingat sebagian besar orang tidak suka mendengar sesuatu yang bertele-tele. Lawan bicara Anda akan menganggap mendengarkan Anda sama saja membuang waktu dengan sia-sia. Jadi jangan sampai ini terjadi. Ketiga , gunakan bahasa tubuh Anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara Anda. Jadi tunjukkan kesejatian Anda dengan mengoptimalkan bahasa tubuh saat menyampaikan pesan. Ini akan baik, karena lawan bicara Anda akan melihat ketulusan dan semangat kita dalam menyampaikan pesan. Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Dalam kondisi tertentu sering kali lawan bicara sulit memahami apa yang kita sampaikan. Untuk itu kita bisa mempermudah dengan memberikan ilustrasi atau contoh nyata yang bisa langsung mereka rasakan atau mereka perhatikan. Biasanya hal ini efektif untuk mempermudah lawan bicara memahami apa yang kita sampaikan. Itulah empat hal yang bisa kita lakukan untuk melaksanakan prinsip audible dalam komunikasi yang efektif. Ø 4. Clarity Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima. Informasi seperti ini mengaburkan banyak orang. Sehingga orang pun berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka dengar. Dan akibatnya jika penafsirannya salah, bisa menimbulkan masalah. Dalam komunikasi efektif ini harus kita hindari. Usahakan betul bahwa pesan yang Anda sampaikan jelas dan tidak menimbulkan bias atau spekulasi dari lawan bicara. Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi suara Anda. Sadari bahwa Anda punya tujuan dalam berkomunikasi dan sampaikan pesan Anda dengan suara intonasi suara yang baik, tidak harus keras yang penting bisa didengar oleh lawan bicara. Jadi sampaikan apa yang harus Anda sampaikan. Tapi diamlah kalau Anda masih ragu atau belum tahu betul dengan apa yang akan Anda sampaikan. Ø 5. Humble Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghormati orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Rendah hati dalam komunikasi akan menumbuhkanrespect. Artinya, rasa hormat yang Anda tunjukkan dengan kerendahan hati akan mengakibatkan lawan bicara kita hormat dan menghargai diri kita. Jika sudah seperti ini maka yang namanya komunikasi efektif akan tercapai dengan baik. Demikianlah lima prinsip komunikasi efektif yang bisa kita terapkan. Raih kesuksesan Anda dengan komunikasi yang lebih baik lebih efektif dalam berbagai kesempatan. Pertama-tama, kita harus tahu “apa itu komunikasi?” Lalu, apa yang dimaksud dengan komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang dapat menghasilkan perubahan sikap, sehingga dari proses komunikasi ini dapat terjalin sebuah hubungan yang baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Komunikasi hanyalah tindakan mentransfer informasi dari satu tempat, orang atau kelompok ke tempat komunikasi melibatkan setidaknya satu pengirim, pesan, dan penerima. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi komunikasi sebenarnya adalah subjek yang sangat kompleks, karena dipengaruhi banyak faktor. Pengiriman pesan dari pengirim ke penerima dapat dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain emosi kita, situasi budaya, media yang digunakan untuk berkomunikasi, dan juga lokasi kita berkomunikasi. Salah satu soft skill yang penting dimiliki seorang leader adalah komunikasi yang efektif. Dalam bukunya The 7 Habits Of Highly Effective People, Stephen Covey bahkan menyatakan bahwa “Communication is the most important skill in life”. Komunikasi adalah keterampilan yang paling penting dalam hidup. Agar efektif, maka kita seharusnya berkomunikasi dengan pendekatan konstruktif, bukan destruktif. Meski tidak selalu mudah, komunikasi yang membangun’ – baik dengan bos, dengan wakil kita, atau team member – akan menyegarkan mental yang diajak bicara, dan menyebarkan energi positif. Ini perlu digaris bawahi, karena energi positif itu menular. Komunikasi konstruktif membuat tim kerja kian kompak, dan mengangkat’ orang lain, sehingga dalam jangka panjang orang merasa pekerjaannya lebih ringan dan menyenangkan. Berdasarkan teori komunikasi, proses komunikasi adalah bagaimana komunikator pembicara menyampaikan pesan kepada komunikannya pendengar, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dan komunikatornya. Apabila tidak terjadi suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikator berarti kita gagal dalam komunikasi. Hal ini seringkali terjadi, sehingga muncul kesalahpahaman. Kadangkala kita berbicara, tetapi proses komunikasi tidak terjadi. Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, kita perlu memahami tentang The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication 5 Hukum Komunikasi Efektif. 5 hukum tersebut dikenal dengan sebutan REACH Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble. Rasa hormat dan sikap menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Suatu komunikasi yang dibangun atas dasar sikap saling menghargai dan menghormati akan membangun kerjasama diantara orang-orang yang terlibat di dalamnya. Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Seperti diutarakan Stephen Covey, Seek First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust. Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Sikap empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan message dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan receiver menerimanya. Audibel atau audible artinya dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini menyatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan. Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Clarity juga dapat diartikan sebagai keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan, sehingga dapat menimbulkan rasa percaya trust dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita. Humble artinya sikap rendah hati bukan rendah diri. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum yang pertama, yaitu membangun rasa menghargai orang yang diberi pesan. Sikap rendah hati dapat dikatakan sebagai bentuk penghargaan komunikator terhadap komunikan sebagai penerima pesan. Kunci komunikasi efektif bukan hanya tentang Menyampaikan dengan tepat, tetapi juga Mendengarkan dengan baik. Yang dimaksud di sini bukan hanya hearing, melainkan listening atau menyimak dengan penuh perhatian – yaitu ketika kita menunjukkan minat yang tulus terhadap apa yang disampaikan lawan bicara, dengan tujuan untuk mengerti. 5 Hukum Komunikasi Efektif sendiri mengusung prinsip Mendengarkan dalam setiap poinnya. Secara khusus Covey bahkan menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti Seek First To Understand, Then To Be Understood. Kalau harus jujur, selama ini kita mungkin lebih sering mendengar ketimbang menyimak. Kita mendengarkan untuk memberi respon, untuk membalas, bukan untuk mengerti apa yang disampaikan. Sepertinya menyimak, tetapi sesungguhnya hanya mendengarkan secara selektif, hanya bagian tertentu dari percakapan, atau fokus hanya pada kata-kata yang dikatakan, tetapi kehilangan makna sepenuhnya. Kita menyaring segala sesuatu yang didengar melalui pengalaman hidup kita, kerangka acuan kita, mengukur dan membandingkan. Dan akibatnya, kita terlalu cepat memutuskan apa yang orang lain maksud sebelum dia selesai berkomunikasi. Ini yang disebut Covey sebagai autobiographically listening, yang menghambat Anda untuk mengerti. Ada empat respon yang biasanya ditunjukkan, sebagai akibat dari autobiographically listening. Evaluating Mengevaluasi menilai dan kemudian menyetujui atau tidak menyetujui Probing Menyelidik mengajukan pertanyaan dari kerangka acuan sendiri Interpreting Menafsirkan menganalisis motif dan perilaku orang lain yang didasarkan pada pengalaman sendiri Dengan menghindari empat respon autobiographically listening dan menerapkan 5 Hukum Komunikasi Efektif, kita dapat melatih keterampilan mendengarkan. Jangan lupa untuk mendukungnya dengan gestur yang tepat. Ingatlah bahwa cara Anda mengatakan sesuatu sama pentingnya dengan apa yang Anda katakan. Dan yang dimaksud dengan cara adalah bagaimana Anda mengirim “pesan” saat berbicara dengan orang lain. “Pesan” yang Anda sampaikan kepada lawan bicara tidak hanya berupa verbal, tetapi juga non verbal. Penelitian yang dilakukan Profesor Albert Mehrabian yang telah dikutip berbagai seminar di berbagai belahan dunia mengemukakan bahwa hanya sekitar 7% komunikasi kita direpresentasikan oleh kata-kata verbal yang keluar dari mulut kita. Sementara, 93 persennya ditunjukkan oleh bahasa non verbal yang kita gunakan. 38% oleh intonasi suara tone kita, dan 55% ditentukan oleh bahasa tubuh gesture kita, seperti gerakan mata, postur atau sikap tubuh, dan ekspresi wajah. Diperkirakan bahwa manusia dapat menghasilkan lebih dari sinyal non verbal. Itu sebabnya ahli komunikasi dan psikologi bisa dengan mudah menilai apakah seseorang sedang berbohong hanya dari bahasa gestur tubuhnya. Demikian pula dengan lawan bicara kita, yang dapat melihat apakah kita menghargai mereka, dengan terlihat sungguh-sungguh mendengarkan dan memperhatikan atau tidak. Jika seorang leader mengucapkan kata “Yakin!”, tapi bahasa tubuhnya menunjukkan sikap berbeda, jangan salahkan bila yang diajak bicara – sang wakil, misalnya – menganggapnya sebagai “Ragu-ragu”. Jika Anda bilang “I’m listening” tetapi gestur Anda bahkan tidak menghadap pada lawan bicara, pun pandangan Anda tertuju ke arah lain, baiknya Anda usulkan saja sejak awal untuk mencari waktu lain berbincang. Pendengar yang baik biasanya akan membiarkan orang lain bicara, dan tidak menjadi orang yang menguasai pembicaraan. Ia tahu bahwa apa yang disampaikan boleh jadi hanya menarik untuk diri sendiri, dan selalu memperhatikan tanda-tanda kebosanan pihak lain. Ia akan mengajukan pertanyaan agar dapat terlibat di dalam perbincangan. Biasanya juga pandai menciptakan suasana terbuka, agar lawan bicara merasa nyaman berbincang demi menghasilkan hubungan yang baik. Ia juga berusaha mengurangi jumlah interupsi yang terjadi. Demi memberikan perhatian penuh, orang-orang seperti itu bahkan seolah bersedia menyingkirkan meja antara dirinya dan lawan bicara, dan menghindari berkomunikasi di area sibuk agar bisa memelihara fokus kepada pembicara di depannya. Salesman yang pandai biasanya aktif mendengarkan keinginan konsumen dan keluhan mereka secara serius. Mereka terlebih dahulu mengerti apa yang disampaikan, untuk memberikan hal yang tepat, dan mendapatkan loyalty dari para konsumennya. Sebagai leader, seharusnya Anda mampu melakukannya dengan lebih baik terhadap internal customer Anda.
Jelaskanprinsip komunikasi efektif - 25799888 silviagustin158 silviagustin158 29.11.2019 Pada dasarnya, audible bisa bermakna seperti ini: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Clarity dapat pula berarti keterbukaan. Dalam berkomunikasi kita perlu bersikap terbuka, sehingga dapat menimbulkan rasa percaya dari penerima pesan.
Sebagai makluk sosial yang hidup berdampingan dengan pihak lain, manusia tidak akan pernah lepas dari kebutuhan akan komunikasi. Komunikasi membuat manusia dapat saling mengerti maksud dari pesan yang disampaikan oleh orang lain. tidak hanya itu dengan berkomunikasi kita juga dapat menyampaikan maksut dan tujuan kita berupa pesan, informasi, ide, gagasan, dan sebagainya kepada pihak lain. pada dasarnya manusia berkomunikasi dengan 2 cara yaitu secara verbal dan non-verbal, verbal ialah cara yang digunakan manusia untuk berkomunikasi secara lisan sedangkan non-verbal ialah cara berkomunikasi menggunakan gerak-gerik, ekspresi wajah, gerak tubuh, dan lain sebagainya. Jika dengan cara verbal manusia tidak dapat saling mengerti maksut satu sama lain maka manusia dapat menggunakan cara non-verbal seperti tersenyum, menggelengkan kepala, mengerenyitkan dahi, dan ekspresi lainnya untuk berkomunikasi.
Karenasesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
Manusia pada dasarnya membutuhkan komunikasi untuk saling terhubung antara satu dengan yang lain. Komunikasi merupakan suatu proses ketika seseorang, beberapa orang, atau kelompok menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan sesamanya. Komunikasi umumnya dilakukan dengan cara verbal atau lisan yang sangat mudah dimengerti oleh kedua belah pihak. Di samping itu, komunikasi juga bisa dilakukan tanpa bahasa verbal, yaitu dengan menggunakan isyarat, bahasa tubuh, gerakan, atau dengan menunjukkan sikap tertentu. Dalam berkomunikasi, terdapat banyak prinsip yang menjadi dasar komunikasi itu sendiri. Prinsip komunikasi meliputi suatu proses simbolik, adanya dimensi isi dan hubungan, berlangsung dalam ruang dan waktu, bersifat sistematik, dan masih banyak lagi. Nah berikut ini penjelasan lengkap mengenai prinsip-prinsip komunikasi. 1. Komunikasi Adalah Proses Simbolik Komunikasi merupakan sebuah proses simbolik yang mana di dalamnya terdapat penggunaan simbol atau lambang dalam berkomunikasi. Simbol digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lainnya berdasarkan pada kesepakatan sekelompok orang. Simbol meliputi kata-kata, perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya telah disepakati bersama. Manusia dengan kemampuan berpikirnya yang baik dapat mengembangkan bahasa dari dasar simbol atau lambang baik itu verbal maupun bentuk objek. 2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi Manusia dapat memberi makna dari perilaku yang dilakukan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Perilaku seperti tersenyum, diam, gembira, cemberut dapat memberi pemahaman terkait komunikasi yang ingin disampaikan seseorang ke orang lain. Tidak semua perilaku dapat berpotensi sebagai komunikasi, tapi kebanyakan perilaku dapat dijelaskan sebagai cara komunikasi. Perilaku ini meliputi gerakan tubuh hingga ekspresi wajah yang beragam tergantung komunikasi apa yang ingin disampaikan. Ketika memperlihatkan ekspresi murung, seseorang dapat dimaknai sedang bersedih atau tertekan atas suatu masalah. Ketika ekspresi wajah bahagia, seseorang dapat dijelaskan sedang mengalami beberapa hal menyenangkan atau membahagiakan. 3. Komunikasi Memiliki Dimensi Isi Dan Dimensi Hubungan Perlu diketahui bahwa dimensi isi disandi secara verbal, sedangkan dimensi hubungan disandi secara non-verbal. Dimensi isi merupakan muatan isi yang ingin disampaikan dalam komunikasi, dimensi isi menunjukkan apa yang ingin dikatakan atau disampaikan. Kemudian untuk dimensi hubungan menunjukkan tentang bagaimana cara mengatakannya. Hal ini mengisyaratkan tentang bagaimana hubungan antara peserta komunikasi dan menunjukkan bagaimana pesan tersebut diterima. 4. Komunikasi Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan Komunikasi dapat berlangsung dari tingkat tidak sengaja hingga komunikasi yang memang disengaja atau telah direncanakan sebelumnya. Komunikasi yang tidak sengaja memang bukan termasuk sarat komunikasi, namun dalam beberapa kondisi kita biasa melangsungkan komunikasi dengan orang lain tanpa disengaja atau direncanakan sebelumnya. Nah untuk komunikasi yang disengaja menunjukkan keinginan seseorang untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain yang mana komunikasi tersebut telah direncanakan sebelumnya. Implikasi dari komunikasi dapat berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan, ini menunjukkan bahwa komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam berbagai tingkat kesadaran. Nah komunikasi dalam situasi khusus biasanya dilakukan dengan tingkat kesadaran yang tinggi, berbeda dengan komunikasi dalam situasi rutin. 5. Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu Komunikasi pasti terjadi dalam ruang dan waktu, ruang dapat meliputi tempat di mana komunikasi tersebut dilakukan dan waktu meliputi kapan terjadinya komunikasi tersebut. Dalam konteks yang lebih luas, ruang dan waktu dapat menciptakan ragam komunikasi, misalnya ketika suasana tahun baru atau lebaran, yang mana komunikasinya berisi hal-hal yang berbau tahun baru maupun lebaran. 6. Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi Komunikasi dapat menciptakan prediksi-prediksi yang dapat muncul tanpa disadari oleh lawan bicara tentang arah komunikasi tersebut berlangsung. Hal ini terjadi karena manusia dapat berpikir dan memahami manusia lain baik dari verbal maupun non-verbal yang ditunjukkan. 7. Komunikasi Bersifat Sistematik Komunikasi juga bersifat sistematik yang terdiri dari dua sistem, yaitu sistem internal dan eksternal. Sistem internal merupakan seluruh sistem yang berasal atau dibawa oleh individu ketika melakukan komunikasi. Sistem internal mengandung berbagai unsur pembentuk individu yang unik seperti kepribadian, intelegensi, pendidikan, pengetahuannya, bahasa, agama, cita-cita, dan pengalamannya. Sedangkan sistem eksternal sendiri merupakan seluruh unsur dalam lingkungan di luar diri individu. Ini meliputi kata-kata yang dipilih, isyarat fisik, penataan ruang, kegaduhan, pencahayaan, suhu ruangan, dan lainnya. Lingkungan juga bisa mencakup banyak hal seperti tempat kerja, sekolah, rumah, dan lain sebagainya. 8. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya Semakin Efektif Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan peserta komunikasi. Komunikasi akan semakin efektif ketika komponen-komponen tertentu memiliki kemiripan seperti latar belakang sosial dan budaya yang sama. 9. Komunikasi Bersifat Non Sekuensial Tidak Berurutan Unsur-unsur dalam komunikasi biasanya terjadi tanpa mengikuti suatu tatanan yang bersifat linier, sirkuler, helikal, atau tatanan yang lain. Unsur dalam komunikasi memang dapat terjadi sesuai dengan tatanan, tetapi pada umumnya berlangsung secara acak. 10. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis Dan Transaksional Komunikasi merupakan sebuah proses yang sifatnya dinamis, prosesual, dan transaksional. Komunikasi dapat berisi tentang memberi dan menerima informasi, komunikasi yang saling mempengaruhi, serta dapat terjadi berubah-ubah atau tidak statis. 11. Komunikasi Bersifat Irreversibel Sifat irreversibel merupakan implikasi dari komunikasi sebagai proses yang selalu berubah-ubah kapan saja. Setiap peserta komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan dari komunikasi yang dilangsungkan. Ditambah lagi bahwa komunikasi tidak dapat ditarik kembali, contohnya ketika seseorang mengeluarkan kalimat yang menyakiti hati orang. lain, maka efeknya tidak dapat hilang begitu saja. 12. Komunikasi Bukan Panesea Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah Komunikasi tidak selamanya dapat menyelesaikan tiap-tiap masalah. Memang persoalan dan konflik mungkin terjadi akibat komunikasi, namun komunikasi tidak selalu bisa menyelesaikan konflik tersebut jika konfliknya berkaitan dengan masalah struktural atau aturan. Baca juga 4 jenis komunikasi dan penjelasannya Demikian pembahasan mengenai prinsip-prinsip komunikasi yang harus Anda ketahui. Jadi dalam berkomunikasi kita terikat oleh berbagai macam prinsip di dalamnya, sehingga komunikasi tersebut dapat berlangsung antara satu peserta dengan yang lain.
MenurutHovland, Jains dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata- kata) dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang- orang lainnya (khalayak). Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain- lain.
Manusia dalam melakukan komunikasi dan interaksi diantara mereka dan agar komunikasi yang mereka lakukan itu dapat berjalan dan berhasil dengan baik, maka diantara mereka harus benar-benar paham dan mengerti prinsip komunikasi yang baik. Apabila tidak, mereka tidak akan dapat mengharapkan bahwa komunikasi yang mereka lakukan itu dapat berjalan dengan baik. 1. Prinsip komunikasi yang pertama adalah Komunikasi adalah proses simbolik. Manusia didalam melakukan komunikasi dengan manusia lainnya pasti akan menggunakan simbolik/lambang dan lambang itu sendiri bersifat manasuka/sembarang. Dalam kegiatan komunikasi mereka secara sadar atau tidak pasti banyak menggunakan lambang/simbol dalam komunikasi mereka walaupun lambang yang mereka pakai adalah bersifat manasuka/sembarang. Dikatakan manasuka/sembarang karena pelaku komunikasi dapat menjadikan apa saja sebagai lambang tergantung dari kesepakatan mereka bersama. 2. Prinsip komunikasi yang kedua adalah Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Manusia didalam melakukan komunikasi dapat dipastikan melakukan seluruh potensi tubuhnya baik secara langsung maupun tidak langsung dan baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu dikatakan bahwa manusia didalam melakukan komunikasi selalu menggunakan seluruh potensi yang mereka miliki baik itu secara verbal maupun non verbal. 3. Prinsip komunikasi yang ketiga adalah Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan. Di dalam proses komunikasi antara satu atau dua orang lebih yang melakukan komunikasi, komunikasi yang mereka lakukan memiliki dimensi isi dan simensi hubungan. Dimensi isi disandi secara verbal sedangkan dimensi hubungan disandi secara non verbal. Menunjukkan muatan isi komuniksi, yaitu apa yang dikatakan. Dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya pesan non verbal, apa jenis salurannya dan bagaimana cara mengatakannya. 4. Prinsip komunikasi yang keempat adalah Komunikasi itu berlangsung dalam tingkat kesengajaan. Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali spontan-ketemu orang hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari. Kita dapat mengendalikan orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. 5. Prinsip komunikasi kelima adalah Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Makna pesan yang terjadi dalam komunikasi tergantung pada konteks phisik, ruang tempat, daerah, negara, kelas, dll., waktu terima tilpon malam hari, dll., sosial komunikasi antar budaya dan psikologis kondisi kejiwaan manusia, bahagia, stress, dll.. Konteks ruang, Memakai baju merah saat pemakaman tidaklah sopan karena akan mengirimkan pesan bahwa kita tidak ikut berduka cita. Konteks waktu, dering telepon malam hari akan dipersepsikan berbeda dengan dering telepon siang hari. 6. Prinsip komunikasi keenam adalah Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi. Komunikasi juga terikat oleh aturan/tata krama. Kita dapat memprediksikan perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya. 7. Prinsip komunikasi ketujuh adalah Komunikasi itu bersifat sistemik. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi, yaitu sitem internal dan sistem eksternal. Sistem internal juga disebut frame of ference, field of experience, pola pikir dan sikap. Sistem eksternal, terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu, seperti Rumah kita, sekolah dan tempat kerja. 8. Prinsip komunikasi kedelapan adalah Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya. Dalam kenyataan, tidak pernah ada dua manusia yang persis sama, namun, kesamaan dalam hal-hal tertentu, misalnya agama, ras/suku, bahasa, tingkat pendidikan atau tingkat ekonomi akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik karena kesamaan tersebut sehingga komunikasi menjadi lebih efektif. Sumber
PengertianMedia Komunikasi - Jenis, Fungsi, Bentuk, Prinsip, Macam, Tujuan, Karakteristik, Dengan sederhana, media komunikasi merupakan mediator dalam memberikan sebuah informasi dari komunikator kepada komunikan yang mempunyai tujuan supaya efisien dalam membuatkan pesan atau informasi. Komunikasi ialah perdakapann yang berlangsung
E2N9tvy. g6spgdinh2.pages.dev/267g6spgdinh2.pages.dev/333g6spgdinh2.pages.dev/201g6spgdinh2.pages.dev/26g6spgdinh2.pages.dev/180g6spgdinh2.pages.dev/232g6spgdinh2.pages.dev/360g6spgdinh2.pages.dev/369g6spgdinh2.pages.dev/185
pada dasarnya clarity adalah jenis prinsip komunikasi